Tangerang (14/10) - Produk hortikultura adalah semua hasil dari tanaman yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura baik belum diolah maupun sudah diolah. Pemasukan produk hortikultura ke dalam wilayah Indonesia dapat dilakukan sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Pertanian No.5 Tahun 2022 tentang pengawasan rekomendasi impor hortikultura. Peraturan yang mewajibkan komoditas hortikultura tertentu seperti jeruk, pepaya, anggur, apel dan bawang putih yang akan diimpor harus dilengkapi rekomendasi  impor produk hortikultura dari Kementrian Pertanian.

Sebagai unit pelaksana teknis di tempat pemasukan yang ditetapakan, Karantina Pertanian Soekarno-Hatta memastikan setiap pemasukan komoditas dilengkapi dengan dokumen yang dipersyaratkan termasuk juga dokumen RIPH. "Buah anggur asal Korea Selatan yang kita periksa hari ini telah dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan, termasuk dokumen RIPH", ujar Windi Azani, Pejabat Karantina Tumbuhan Soekarno-Hatta. "Karena buah anggur termasuk komoditas hortikultra yang dipersyaratkan RIPH setiap pemasukannya", Tambahnya.

Tedapat pemasukan komoditas wajib RIPH via bandara Soekarno-Hatta sejak Permentan No.5 Tahun 2022 diberlakukan yaitu buah angur sebanyak 15.112 Kg dan  buah durian dengan volume 200 Kg. Semua komoditas ini sudah dilengkapi dengan persyaratan yang ditetapkan mulai dari Phytosanitary certficate, Prior Notice, Certficate of Analyze dari negara asal serta rekomedasi impor produk hortikultura dari Kementerian Pertanian.

" Pemasukan komoditas wajib RIPH melalui Bandara Soekarno-Hatta tidak setiap hari namun demikian bisa dipastikan sudah dilengkapi dengan dokumen RIPH", Imam Djadjadi, Kepala Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, yang dihubungi secara terpisah, menjelaskan," hal ini bertujuan menigkatkan  keamanan pangan produk hortikultura yang akan diimpor ke Indonesia" Pungkasnya.

#KarantinaPertanianSoekarnoHatta
#LaporKarantina🐕🍎